TRAVELLOUS :
Lost in Europe, Found a Love
Salah satu buku dimana saya harus
bersujud syukur pernah diberikan kesempatan untuk membacanya adalah buku
ini Travellous “Lost in Europe, Found a
Love” karya Andrei Budiman. Saya tahu itu berlebihan tapi jika saja saya tak
datang pada hari itu mungkin saja tulisan ini tak akan pernah ada alias buku
yang saya beli waktu itu adalah buku satu-satunya di toko tersebut atau mungkin
di kota rantau saya waktu itu. Saya juga harus berterima kasih pada seorang
travell blogger yang membuat review menarik tentang buku ini sehingga saya
tergerak untuk langsung membelinya saat itu juga.
(penampakan Travellous)
Membaca ringkasan di sampul belakang
buku ini sangat menggairahkan membuat saya ingin cepat-cepat membukanya. Tapi
setelah membuka saya mendapati sebuah hal yang mengejutkan dan sempat membuat
saya kecewa karena kata pertama dalam buku ini diawali dengan kata SAYA ! iya
kata “saya” bagi saya sangat aneh dan membosankan untuk menceritakan sebuah
pengalaman dalam sebuah buku mengunakan gaya bercerita seperti itu. Tetapi
setelah membaca satu sampai tiga halaman saya mengutuki pendapat saya tadi
ternyata saya salah, iya SALAH BESAR !.
Saya rasa buku ini sangat renyah untuk
dinikmati, seperti menemukan air di padang oase buku ini harus dihabiskan dalam
sekali teguk. Buku yang berjumlah 240 halaman ini terasa sangat singkat untuk
sebuah cerita yang sangat implusif dan inspiratif dalam buku ini. Saya masih
ingat saya menghabiskan buku ini ludes hanya dalam waktu tiga jam dalam keadaan
rintik hujan yang syahdu
Saya yakin kalian tidak akan menemukan
sebuah buku dengan halaman testimoni di halaman pertama sebuah cerita dan yang
lebih membuat saya tertawa ngakak ternyata bahkan sebuah testimoni saja tidak
seserius amat malah terlihat meremehkan dan menghina si penulis wkwk.
“Ndrei, tahu diri
dong! Utang makan bakso saja belum lu bayar, apalagi mau pergi ke Eropa!”
(ditulis oleh Syahrizal, yang mengaku teman).
Untuk membungkam
testimoni si Fahrizal bang Andrei akhirnya nekat berangkat menuju eropa dengan
cara beasiswa sekolah film di Francis sebagai mahasiswa tamu. Namun kendala
yang harus dihadapi andrei beasiswa itu hanya meliputi biaya kuliah dan biaya
hidup di Francis tanpa biaya transportasi menuju Francis. Tapi dengan usahanya
yang militan dan “kebruntungan” yang terus mengalir dari mana saja andrei
akhirnya mampu menginjakan kaki di tanah Eropa.
Di Francis andrei
mendapatkan pengalaman dan “cinta” dari orang-orang yang mengenalnya. Di
jurusan yang sama Andrei bertemu dengan Ling mahasiswa dari china yang menjadi
sahabatnya selama di kampus. Kemudian Andrei dikenalkan oleh ling kepada jules
mahasiswa undangan dari inggris jurusan fine art yang keturunan China. Andrei
sedikit menaruh hati pada Jules apalagi Jules sesosok yang pintar dan cantik
yang Andrei bilang cantiknya Agnes Monica mah lewat beeh. Hari demi hari pun
berlalu Andrei pun mengajak Jules backpacker menjelajah dataran eropa meskipun
tak semua negara namun diperjalanan Andrei dan Jules mendapatkan pengalaman-pengalaman
yang berharga dan membuat mereka mengenal satu sama lain.
(Jules dalam frame)
Dalam cerita di buku
ini seperti menyiratkan kesan bahwa Jules dan Ling sepertinya sama-sama
menyukai andrei. Namun bisa saja dugaan saya salah mungkin saya dan andrei
adalah seorang yang tidak peka atau memang wanita itu sulit dimengerti dengan
kemauannya ckck. Kalau kalian ingin membaca buku traveller yang dibumbui dengan
kisah cinta dan keberuntungan seperti di
kisah-kisah FTV buku ini sangat enak dibaca.
Sebagai tambahan buku
ini mungkin sudah jarang ditemukan di toko buku kesayangan anda karena buku ini
lahir pada tahun 2012 hhhh. Jika anda ingin mendapatkan buku ini saya sarankan
lebih baik cek di toko buku online atau memesan pada penerbit B first Bentang
Pustaka. Kemudian nikmatilah bermimpi menuju eropa !
NB : sampai tulisan ini selesai diketik saya masih sulit mempercayai kisah dalam bukui ini terjadi 😂